Sejarah Suku Nimboran
Suku Nimboran atau Orang Nimboran (Nambrung) mendiami lembah sungai Sermowai, Moaif dan Nimboran di Papua bagian utara (Kabupaten Jayapura), dekat perbatasan dengan Papua Nugini.
Desa-desa mereka adalah Genyem, Ambrop, Warombai, Imeno, Sermai dan Berap. Jumlah populasinya sekitar 4.000 jiwa. Nama Nimboran mungkin berasal dari nama sebuah anak sungai Nimbu.
Mata Pencaharian Suku Nimboran
Mata pencaharian suku nimboran adalah berladang dan terkenal rajin. Ladang mereka dipagari agar tidak diganggu binatang liar, terutama babi hutan. Tanaman pokok mereka adalah ubi jalar, singkong, keladi, jagung, sayuran dan buah-buahan.
Pekerjaan di ladang umumnya dilakukan oleh para anggota keluarga batih. Pada masa lalu perladangan ini suka berpindah-pindah untuk memperoleh tanah subur yang baru, sekarang mereka sudah mulai bertani secara intensif. Selain itu mereka bisa memperoleh ikan yang cukup banyak dari sungai-sungai yang mengalir ke wilayah mereka. Binatang buruannya adalah babi hutan, kasuari, tikus, dan burung.
Masyarakat Suku Nimboran
Masyarakat Nimboran berdiam di perkampungan yang didirikan umumnya di lereng-lereng bukit. Kelompok kekerabatannya yang terpenting adalah keluarga batih, yaitu gabungan dari beberapa keluarga inti junior dengan keluarga inti senior asal mereka. Prinsip hubungan kekerabatannya adalah patrilineal.